The Truth About Forever
Kebencian Membuatmu Kesepian
"Kamu memang sakit, tapi bukan berarti kamu istimewa."--Kana.

By Orizuka
4 of 5 stars

Image source: Goodreads
Penyunting           : Gita Romadhona
Proofreader          : Valiant Budi Yogi dan Mita Supardi
Penata Letak        : Wahyu Suwarni
Desainer Sampul : Dwi Annisa Anindhika
Penerbit               : Gagasmedia
Tahun Terbit        : Cetakan pertama, 2008.
Tebal Buku          : 304 halaman
ISBN                   : 9797806243


Seberapa berharga sih satu detik itu? Tik. Sebentar saja dia langsung berlalu. Tik. Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.

Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hampir habis. Tik. Kau ingat selama ini jarang beramal. Tik. Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Tik. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu. 
Tik. Tik. Tik. Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi.

Yogas merasa demikian ketika divonis nggak akan berumur panjang. Tapi bukannya memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik-baiknya, dia malah diam-diam pergi ke Yogyakarta. Kedatangannya ke sana nggak lain untuk balas dendam kepada orang yang dianggapnya bertanggung jawab atas semua ini. Bahkan kalau perlu, mati bersama.

Saat itulah cinta datang. Memberi pengharapan, membuatnya merasakan setitik kebahagiaan di dalam kelam hidupnya. Dan sekarang, keputusan itu ada di tangan Yogas. Karena cinta dan benci nggak akan pernah akur.

Jadi, Yogas..., pilih yang mana? Sementara kamu berpikir.... Tik.


***

The Truth About Forever merupakan novel Orizuka yang ingin kubaca dari dulu tapi baru bisa baca sekarang. Jujur saja, aku tersentuh dengan ceirta ini. Pelajaran yang dapat diambil pun banyak dan nggak terkesan memaksakan.
New York After The Rain
"Tidak ada kata terlambat untuk cinta, mencintai, dan dicintai." Paola, hlm. 223.

By Vira Safitri
2.5 of 5 stars

Image Source: Goodreads.com
Penyunting       :  Irna Permanasari
Desain Sampul : Marcel A. W.
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit     : 2015
Tebal Buku       : 288 Halaman
ISBN                : 9786020315065
Baca via iJakarta

Tidak ada yang tahu bahwa Julia Milano adalah sosok di balik penulis best seller terbitan BlackInk, tempat Julia bekerja sebagai editor.


Ketika Ethan Hall, sutradara ternama, ingin mengangkat salah satu karya Julia ke layar lebar, mau tidak mau Julia harus membuka topeng yang selama ini ia kenakan dan membuka diri untuk bekerja sama dengan pemuda itu.

Tapi siapa sangka, kedekatan membawa mereka pada skenario yang membuat luka hati dan rahasia-rahasia yang mereka sembunyikan tersibak.

Ketahuilah, seseorang akan melakukan apa pun untuk orang yang dicintainya. Apa pun....


***
New York After The Rain merupakan novel Amore Gramedia Pustaka Utama yang pertama kali aku baca. Jujur, aku agak ragu saat membaca novel ini karena di Goodreads kebanyakan rating novel Amore begitu tiarap. Bahkan, jarang yang mencapai rating di atas tiga. Akan tetapi, beberapa hari lalu aku melihat novel ini berseliweran di Goodreads. Aku jadi penasaran kenapa novel ini jadi banyak yang membaca.

Daylight
"Kalau dua orang terikat merasa tak punya satu topik pun untuk dibicarakan, kurasa mereka perlu memugar hubungan itu kembali."

By Robin Wiaya
3 of 5 stars

Image Source: Goodreads.com
Penyunting     : Andriyani
Penerbit          : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit   : 2015
Tebal Buku     : 296 halaman
ISBN               : 9786020277349
Baca via iJakarta

Bandung 

Sebuah wujud dari mimpi. Satu pesan masuk. Gabriel dinyatakan lolos pada audisi tahap awal sebuah kompetisi memasak yang selama ini merupakan impiannya. 


Batam 
Sebuah pemakaman. Satu panggilan telepon. Mantan istri Gabriel dikabarkan tewas dalam sebuah kecelakaan, dan meninggalkan si kecil Kate, anak hasil pernikahan mereka dulu. Seketika Gabriel harus memilih; mengejar mimpi atau mengambil kembali perannya sebagai ayah. 



Jakarta 
Sebuah kompetisi. Kekacauan terjadi. Gabriel mengambil kesempatannya untuk mengejar mimpi dan meninggalkan Kate bersama Amanda, kekasihnya, selama mengikuti kompetisi di Jakarta. Hingga kekacauan itu terjadi dan dia menyesali keputusan yang telah diambilnya.



Editor's Note 
Daylight merupakan sekuel dari karya Robin Wijaya sebelumnya, berjudul Nightfall (2014)


***
Daylight merupakan sekuel dari karya Robin Wijaya sebelumnya, yakni Nightfall. Bila Nightfaal menceritakan kisah Natalie, maka Daylight menceritakan kisah Gabriel, kakak dari Natalie. Kali ini, Robin Wijaya mencoba untuk menyoroti kisah peserta salah satu acara televisi yang cukup populer, yakni kompetisi memasak. Berangkat dari hal ini, Robin mencoba untuk membangun kisah Gabriel.

1/6
"Kau seorang dokter, Sam. Setiap aku terluka, kau bisa sembuhkan aku."--Kai.

By Flazia
2 of 5 stars

image source: goodreads.com
Penyunting       : Anin Patrajuangga
Desainer           : Jang Shan dan Lisa Fajar R.
Penata Isi          : Abdurrahman
Penerbit            : Grasindo
Tahun Terbit     : 2014
Tebal Buku       : 232 halaman
ISBN                 : 9786022517191
Baca via iJakarta


“Tidak Butuh Satu Detik untuk Mencintaimu…”


Samantha Arin:
Dia adalah Kai Takahashi, seorang aktor, vokalis sekaligus gitaris band terkenal Mr. Sky. Pagi tadi kakeknya meninggal. Dia pasti bersedih karena hal itu. 
“Aku turut berduka cita, aku tahu ini membuatmu sedih. Aku mengerti apa yang kau rasakan…”
“Kau mengerti?” ujar Kai sinis padaku. “Skenario apa sih yang kalian hafalkan? Kenapa semua dokter selalu bilang tahu apa yang kurasa, tapi wajah kalian tetap tampak begitu tenang? Kalau kalian tahu bagaimana rasanya, kalian tidak akan setenang itu! Sadar tidak sih kalau kalian itu sok tahu?!”



Kai Takahashi:
“Sok tahu?! Dengar ya, kami tidak sok tahu! Kami hanya berusaha membantu!”
“Aku tidak butuh bantuan!” ujarku. “Aku... aku hanya… butuh Kakekku…”
“Kau butuh Kakekmu? Kalau begitu kau butuh mati!” ucap gadis berjas putih itu marah.
A-Apa? Mati dia bilang?
“Kau terkejut mendengar skenario yang tidak pernah kau dengar sebelumnya? Kau perlu tahu kalau kami tidak bersandiwara! Kami mengabdi mempertaruhkan hidup untuk semua pasien yang membutuhkan kami! Dan itu bukan sandiwara seperti yang biasa kau lakukan di drama!”


***

Membaca 1/6 merupakan hal yang cukup tidak biasa bagiku. Mengapa? Karena 1/6 merupakan jenis novel yang aku hindari. Novel bertema Jepang atau Korea yang ditulis oleh penulis Indonesia merupakan bentuk novel yang aku hindari. Entahlah. Aku biasanya hanya merasa tidak cocok saja saat harus membacanya. Akan tetapi, entah mengapa pula akhirnya aku tertarik untuk membaca 1/6. Mungkin aku termakan blurb, mungkin juga karena aku memang sedang ingin membaca novel yang ringan.
Halooo!
Sepertinya agak terlambat ya aku memutuskan untuk ikut challenge ini? Tapi, daripada aku bengong dan nggak ada kerjaan serta untuk memotivasi diri untuk membaca lebih banyak, aku memutuskan untuk ikutan Indonesian Romance Reading Challenge. Hoho. Kebetulan, host-nya adalah orang yang aku kenal, enggak deng, aku yang sok kenal. Kak Rizky Mirgawati, pemilik blog Ky's Book Journal.

Untuk tantangan kali ini, aku memutuskan untuk mengambil level middle. Kenapa? Karena aku memutuskan ikut di tengah tahun. Melihat track record-ku selama kuliah yang jarang baca novel *digeplak*, aku ambil level yang sepertinya bisa kuselesaikan. Hehe.



French Pink

By Prisca Primasari
3 of 5 stars

Image Source: goodreads,com
Penyunting    : Anin Patrajuangga
Penerbit         : Grasindo
Tahun Terbit  : Oktober 2014
Tebal Buku    : 80 halaman
ISBN             : 9786022516873
Baca via iJakarta


Di Distrik Jiyugaoka yang mungil, cantik, dan berwarna-warni, Hitomi tiba-tiba bertemu pria aneh yang mengungkit-ungkit tentang kematian.


Siapa sebenarnya pria itu? Dan... lho, lho, mengapa dia jadi menyuruh Hitomi mencarikan syal warna French Pink? Mana mungkin sih pria beraura gelap seperti itu menyukai warna pink? Dan untuk apa juga?

Ck. Sungguh. Pria itu benar-benar merepotkan Hitomi


***
Yeay. Aku kembali membaca karya Prisca Primasari lagi. Hoho. Jadi, sebenarnya novel ini--atau novela sebenarnya julukannya?--lagi-lagi aku temukan di iJak. Sumpah ya, aku kayaknya beneran disumpahin sama orang yang waktu itu presentasi di Pesta Pendidikan, aku jadi keranjingan baca iJak. Haha.

Hitomi, seorang pemilik toko pita di Distrik Jiyugaoka, mengalami depresi dan seakan tidak memiliki semangat hidup. Bahkan, ia memutuskan untuk bunuh diri saja. Suatu hari, di tengah-tengah depresinya itu, Hitome bertemu dengan seorang pria yang cukup aneh. Pria itu mengenakan pakaian serba hitam. Bahkan, rambutnya pun berwarna hitam kelam. Namanya Hane, yang bisa diartikan sebagai feather atau bulu.

Evergreen
Hidup itu sangat berharga

By Prisca Primasari
4 of 5 stars

Image source: goodreads.com
Penyunting                            : Anin Patrajuangga
Penata Isi                              : Lisa Fajar Riana
Desain Sampul dan Ilustrasi : Lisa Fajar Riana
Penerbit                                 : Grasindo
Tahun Terbit                          : 2013
Tebal Buku                            : 203 halaman
ISBN                                     : 9786022510864
Baca via iJakarta

Konichiwa! Selamat datang di Evergreen, kafe es krim penuh pelayan baik hati, lagu The Beatles akan melengkapi hari-harimu. Tempat yang menghangatkan, bahkan bagi seorang gadis pengeluh dan egois sepertimu, Rachel!


Di kafe itu, kau menemukan sebuah dunia baru, juga pelarian setelah dipecat dari pekerjaanmu. Menurutku itu bagus! Apa enaknya sih kerja jadi editor?



Namun, sebenarnya butuh berapa banyak kenangan dan sorbet stroberi untuk mengubah sifat egoismu? Atau yang kau butuhkan sebenarnya hanya kasih sayang? Mungkin dariku, si pemilik kafe? Hmmm?



***

Halo! Ah, aku senang sekali akhirnya bisa membaca Evergreen. Seingatku, Evergreen merupakan salah satu novel yang masuk rak to-read di akun Goodreadsku. Sebenarnya, aku sudah pernah membaca karya Prisca Primasari sebelumnya. Novel Kak Prisca yang pernah aku baca itu Eclair dan Paris. Jujur saja, aku jadi penasaran sebenarnya, apakah Kak Prisca memang penulis yang memiliki spesialisasi menulis berdasar latar tempat. Ketiga novel yang aku baca ini semuanya mengambil latar tempat di luar negeri. Mulai dari Eclair yang bertempat di Rusia, lalu Paris yang bertempat di Perancis, dan Evergreen yang mengambil tempat di Jepang.

The School for Good and Evil
(Sekolah Kebaikan dan Kejahatan)
Di hutan purbakala
Berdirilah Sekolah Kebaikan dan Kejahatan
Dua menara bagai kepala kembar
Satu untuk yang tulus, satu untuk yang keji
Sia-sia mencoba kabur
Satu-satunya jalan keluar adalah melalui dongeng

The School for Good and Evil #1

By Soman Chainani
3 of 5 stars

Image source: goodreads.com
Alih Bahasa        : Kartika Sofyan
Penyunting          : Agatha Kristanti
Penata Letak        : Veranita
Desain                 : Yanyan Wijaya
Penerbit               : Bhuana Sastra
Tahun Terbit        : 2014
Jumlah Halaman : 580 halaman
ISBN                   : 9786022497561
Baca via iJakarta


Tahun ini, Sophie dan Agatha digadang-gadang menjadi murid Sekolah Kebaikan dan Kejahatan yang legendaris, tempat anak-anak laki-laki dan perempuan dididik menjadi pahlawan dan penjahat dalam dongeng. Dengan gaun pink, sepatu kaca, dan ketaatannya pada kebajikan, Sophie sangat yakin akan menjadi lulusan terbaik Sekolah Kebaikan sebagai putri dalam dongeng. Sementara itu, Agatha, dengan rok terusan warna hitam yang tak berlekuk, kucing peliharaan yang nakal, dan kebenciannya pada hampir semua orang, tampak wajar dan alami untuk menjadi murid Sekolah Kejahatan.


Namun ketika kedua gadis itu diculik oleh Sang Guru, terjadi sebuah kesalahan. Sophie dibuang ke Sekolah Kejahatan untuk mempelajari Kutukan Kematian; sementara Agatha masuk ke Sekolah Kebaikan bersama para pangeran tampan dan putri cantik mempelajari Etiket Putri. Bagaimana jika ternyata kesalahan ini adalah petunjuk pertama untuk mengungkap diri Sophie dan Agatha yang sesungguhnya?



Sekolah Kebaikan dan Kejahatan menawarkan petualangan luar biasa dalam dunia dongeng yang menakjubkan, di mana satu-satunya jalan keluar dari dongeng adalah... bertahan hidup. Di Sekolah Kebaikan dan Kejahatan, kalah bertarung dalam dongengmu bukanlah pilihan.


***

Sebenarnya, beberapa waktu lalu aku kepo banget sama novel ini. Waktu aku ke toko buku, rasanya pengin nyomot buku ini karena memang blurbnya bagus. Ahh, rupanya aku kurang beruntung dalam segi finansial. Iya. Tahun ini hampir nggak dapet THR :( Ish. Padahal kan pengin bisa beli novel banyak. Berhubung kesel nggak bisa dapet THR banyak-banyak, akhirnya aku lagi-lagi memanfaatkan iJak. Haha. Dan, tiba-tiba saja novel ini nongol dan tanpa pikir panjang langsung aku pinjam, By the way, sampai tulisan ini ditulis, yang pinjem masih sedikit loh. Masih banyak copy yang tersedia untuk novel ini di iJak. Jadi, kalau mau baca, sila kunjungi iJakarta ya. Hehe. 

Biasanya yang berbeda menjadi jahat.

Ketertarikanku terhadap novel ini tentunya dari judulnya. The School for Good and Evil. Otomatis, aku bertanya-tanya dong. Ini cerita tentang apa? Apalagi, waktu baca blurbnya, aku langsung tertarik. Ditambah lagi, ilustrasi yang digunakan untuk sampul novel ini unik dan bikin aku pengin baca. Aku memang pembaca lintas genre. Fantasi merupakan salah satu genre yang aku suka. Sehingga, adanya novel ini membuatku girang sendiri.

Confess
How can a fifteen-year-old-girl defend her love when that love is dismissed by everyone?--Auburn.

By Colleen Hoover
4 of 5 stars

Image source: goodreads.com
Publisher             : Atria Books
Number of Pages : 306
Year Published     : March, 2015
ISBN                    : 978476791456
EPub, I got this novel from my friend.


Auburn Reed has her entire life mapped out. Her goals are in sight and there’s no room for mistakes. But when she walks into a Dallas art studio in search of a job, she doesn’t expect to find a deep attraction to the enigmatic artist who works there, Owen Gentry.


For once, Auburn takes a risk and puts her heart in control, only to discover Owen is keeping major secrets from coming out. The magnitude of his past threatens to destroy everything important to Auburn, and the only way to get her life back on track is to cut Owen out of it.

The last thing Owen wants is to lose Auburn, but he can’t seem to convince her that truth is sometimes as subjective as art. All he would have to do to save their relationship is confess. But in this case, the confession could be much more destructive than the actual sin…


***

First thing first, I would like to say that this is the first time I read Colleen Hoover's story. I remembered one of my friend ever mentioned about Hoover story. She said that, Hoover has ability to make the who read her book could smile, laugh, crying, sobbing, etc. I really curious and I just found this novel on my EPub reader. So, without thinking twice, I started to read this novel.

The story begin with a-hurtful-prologue. No! I didn't say that the prologue is bad, but it really hurts when I had to know the fact that one of the character should die. Actually, I am not the type of easy-touched-reader. I am just feel pity to the character.

"I don't want him to be sad, but I need him to be sad with me right now."--Auburn.


Aloha!
Selamat liburan untuk semuanya!

Yeay. Liburan merupakan salah satu momen yang aku tunggu-tunggu  Kenapa? Karena aku bisa baca novel seenak jidat tanpa takut besok harus baca bahan-entah-apa-untuk-kuliah. Mohon maaf, aku sudah lelah dengan David Held, John Galtung, Martha Finnemore, Amitav Acharya, dan kawan-kawan. Aku butuh recharge setelah hampir empat bulan kemarin berhadapan dengan tokoh-tokoh yang sudah aku sebutkan di atas--berhadapan dengan tulisan mereka yang pasti. Haha. Berhubung tema posting bareng BBI ini unik, aku langsung bersemangat untuk ikut meramaikan.

Dan, tema untuk bulan ini adalah #BBIHoliday.

Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma
"Lebih baik menulis kebenaran satu halaman dalam sebulan daripada membohong berpuluh halaman dalam sehari."--Ishak.

By Idrus
2 of 5 stars

Image Source: Goodreads.com
Penerbit               : Balai Pustaka
Tahun Terbit        : 1948
Jumlah Halaman  : 176 halaman
ISBN                    : 9794072184
Baca daring melalui perpustakaan digital.


Novel ini berisi sekumpulan cerita yang tidak saling berhubungan tetapi memiliki setting yang sama, yaitu masa perjuangan Indonesia yang berkisar sekitar pendudukan Jepang sampai kedatangan Sekutu. 


Berikut beberapa judul yang ditulis oleh Idrus, yaitu Ave Maria, Kejahatan Membalas Dendam, Kota Harmoni, Jawa Baru, Pasar Malam Jaman Jepang, Sanyo, Fujinkai, Oh..oh..oh..!, Heiho, Kisah Celana Pendek, Surabaya, dan Jalan Lain ke Roma. 


***

Ini adalah pertama kalinya saya membaca novel terbitan Balai Pustaka. Ya, sebut saja saya ini terlambat membaca buku-buku ini. Dulu, dalam pikiran saya, membaca novel sastra Indonesia klasik pasti akan melelahkan. Bahasa yang terlalu berbeda hingga topik yang diangkat yang saya tidak mengerti. Akan tetapi, suatu hal menyadarkan saya kalau saya penasaran dengan karya-karya besar para sastrawan Indonesia.

Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu
"Dare to be different. If you can't, just be creative,"

By Winna Effendi
5 of 5 stars

Image Source: goodreads.com
Penyunting        : Christian Simamora
Proofreader       : Alit Tisna Palupi dan Patresia Kirnandita
Penata Letak     : Dian Novitasari
Desain Sampul  : Dwi Annisa Anindhika
Ilustrasi Isi        : Diani Apsari
Penerbit            : Gagasmedia
Tahun Terbit     : 2012
Tebal Halaman : 346 halaman
ISBN                : 9797805956
Hadiah dari Kak Ren Puspita (Ren's Little Corner)


Menulis itu susah? Banget.

Terutama kalau kita nggak punya komitmen kuat dan disiplin untuk itu.

Truth to be told, menulis itu gampang-gampang susah. Terkadang terasa mudah dan menyenangkan, apalagi jika ide mengalir selancar air. Namun, menulis juga dapat terasa sulit karena tanpa teknik yang benar dan loyalitas untuk kembali ke halaman-halaman yang belum rampung, tulisan kita akan terus tidak selesai atau menjadi sebaik yang kita inginkan.

Selama ini, banyak sekali teman yang bertanya kepada saya:

- Gimana sih, caranya menulis fiksi yang enak dibaca?
- Bagaimana caranya menciptakan konflik yang nggak klise?
- Gimana caranya menulis cerita dari awal sampai akhir?
- Ceritaku mandek dan nggak kelar-kelar, gimana ya supaya aku bisa menyelesaikannya?
- Bagaimana cara mengirimkan naskah ke penerbit, dan apa yang bisa kita lakukan supaya naskah tersebut 'dilirik'?
- Lalu, prosedur penerbitannya bagaimana?

Bagi kalian yang ingin tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas, well, this book might be the one for you.

Dan, mari bersama-sama menikmati proses menyenangkan menulis naskah fiksi pertamamu.


***


Draf 1 merupakan salah satu buku yang ingin aku miliki sejak dulu. Aku sebenarnya sudah tertarik untuk membaca buku ini waktu aku tahu buku ini terbit. Sayangnya, bagiku waktu itu buku adalah barang yang mahal. Apalagi, orang tuaku cenderung sulit memberi aku uang lebih untuk membeli buku seperti ini. Maka, aku lepaskan begitu saja kesempatan untuk membeli buku ini :( 

City of Bones
"Shutting your eyes and pretending something is not happening doesn't make any true, Jace."--Clary.

The Mortal Instruments #1

By Cassandra Clare
3 of 5 stars

Publisher              : Margaret K. McElderry Books
Published Year     : March, 2007
Number of Pages : 485 pages
ISBN                    : 9781416914280
Format                  : Ebook
I got this novel from my friend.


When fifteen-year-old Clary Fray heads out to the Pandemonium Club in New York City, she hardly expects to witness a murder― much less a murder committed by three teenagers covered with strange tattoos and brandishing bizarre weapons. Then the body disappears into thin air. It's hard to call the police when the murderers are invisible to everyone else and when there is nothing―not even a smear of blood―to show that a boy has died. Or was he a boy?


This is Clary's first meeting with the Shadowhunters, warriors dedicated to ridding the earth of demons. It's also her first encounter with Jace, a Shadowhunter who looks a little like an angel and acts a lot like a jerk. Within twenty-four hours Clary is pulled into Jace's world with a vengeance, when her mother disappears and Clary herself is attacked by a demon. But why would demons be interested in ordinary mundanes like Clary and her mother? And how did Clary suddenly get the Sight? The Shadowhunters would like to know... 



Exotic and gritty, exhilarating and utterly gripping, Cassandra Clare's ferociously entertaining fantasy takes readers on a wild ride that they will never want to end.



***

The Mortal Instruments is one of series that I want to read since I knew that this series exist. But the problem is, I am very idle to search and read. Moreover, when I want to read this series about two years ago, I didn't have any device to read it. I means, I couldn't stay read in front of my PC all the time. So, when I got my smartphone, I decided to search this novel and try to read it.

Actually, I had been watch the movie before I read this novel. When I watch the movie, I started to curious with the novel. Is there any different? Is there any interesting thing in novel that not mentioned at movie? Okay. I really want to know the detail of this story. So, I was very excited to know more about City of Bones.

Gloomy Gift
"Karena setiap orang membutuhkan kambing hitam untuk penderitaan yang dirasakan. Bukankah menyedihkan ketika kamu menderita dan tidak tahu harus menyalahkan siapa?" Zeno, hlm. 155.

By Rhein Fathia
3 of 5 stars

Image source: goodreads.com
Penyunting             : Pratiwi Utami
Perancang Sampul : Wahyudi
Pemeriksa Aksara  : Septi Ws
Penata Aksara        : Gabriel_sih
Penerbit                  : Bentang Pustaka
Tahun Terbit          : Maret 2015, cetakan pertama
Jumlah Halaman    : 284 halaman
ISBN                      : 9786022910893
Hadiah dari Kak Ren Puspita (Ren's Little Corner)


Kupandangi kamu dengan wajah memelas. Berharap kamu mau menyingkap apa yang sedang kita alami sekarang. Kamu tetap pada pendirianmu, bungkam. Pura-pura tak ada hal besar yang baru saja terjadi.



Bagaimana mungkin semua baik-baik saja? Di hari pertunangan kita, segerombolan orang menyerbu rumah. Tembakkan diletuskan. Peluru. Jeritan orang-orang. Dan, kamu membawaku kabur masih dengan kebaya impian yang kini terasa menyiksa dipakai di saat yang tak sepantasnya.

Hari yang seharusnya bahagia, menjelma tegang dan penuh tanya. Kenapa kita harus lari? Belum cukupkah aku mengenalmu sejauh ini?


Aku tak siap menyambut kenyataan. Tak siap jika harus kehilangan. Tak kuat menahan rasa takut yang berkepanjangan.


***
Sebenarnya, aku dulu sempat tertipu. Awalnya, kukira novel ini hanyalah novel roman biasa. Akan tetapi, setelah aku membaca sinopsisnya, aku kaget. Wow. Ada yang mengangkat tema agen rahasia. Yeay. Aku senang dan tertarik untuk membeli. Yaa, berhubung kebutuhan finansial untuk ini-itu banyak--padahal masih kuliah :3--akhirnya nggak kebeli, deh. Untungnya, aku bisa mendapat novel ini dari Kak Ren sebagai hadiah. Ahh, makasih ya kakak :*

The Chronicles of Audy: 4/4
"Aku cuma nggak peduli tempat kita tinggal. Yang penting aku tahu ke mana harus pulang."

By Orizuka

4 for 5 star

Image source: goodreads.com
Penyunting                                 : Yuli Yono
Desainer dan Ilustrator Sampul  : Bambang 'Bambi' Gunawan
Proofreader                                : KP. Januwarsi
Penerbit                                       : Penerbit Haru
Tahun Terbit                               : April 2016, cetakan ketiga
Jumlah Halaman                         : 314 halaman
ISBN                                           : 9786027742536
Hadiah dari Kak Ren Puspita (Ren's Little Corner)

Hai. Namaku Audy.

Umurku masih 22 tahun.

Hidupku tadinya biasa-biasa saja,

sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.


Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini,
tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!

Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.

Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan. 
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?

Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.
Kronik dari seorang Audy. 


***

Hore. Pada akhirnya aku bisa melanjutkan membaca seri The Chronicles of Audy. Seri ini merupakan salah satu seri yang aku tunggu-tunggu. Bukan ditunggu terbitnya, sih. Tapi ditunggu datangnya uang untuk membelinya. Ehh, ternyata aku malah beruntung mendapatkan paket buku dari Kak Ren. Makasih ya, Kak :*

Just Like Heaven
(Seindah Mimpi)

Smythe-Smith Quartet #1
By Julia Quinn

3 of 5 stars

Image source: here
Alih Bahasa      : Ellyanti Jacob Saleh
Editor                : Astrid Isnawati
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit     : Oktober 2013, cetakan ketiga
Tebal Halaman : 432 halaman
ISBN                 : 9799792298529
Pinjam di iJak


Honoria Smythe-Smith:

A) pemain violin yang buruk
B) masih kesal karena dipanggil “Bug” saat masih kecil
C) TIDAK jatuh cinta kepada sahabat kakaknya
D) semua yang di atas

Marcus Holroyd:
A) Earl of Chatteris
B) mudah terkiilir
C) TIDAK jatuh cinta kepada adik sahabatnya
D) semua yang di atas

Bersama-sama mereka:
A) suka makan tar cokelat
B) selamat dari demam mematikan dan pertunjukan musik terburuk di dunia
C) saling jatuh cinta setengah mati

Kisah cinta merupakan keahlian Julia Quinn, jadi tentu saja jawabannya. . .
D) semua yang di atas


***

Berhubung aku baru saja selesai membaca Antologi Rasa di iJak, otomatis aku penasaran dong dengan bacaan lainnya. Dan tiba-tiba saja, aku menemukan novel ini. Julia Quinn merupakan salah satu penulis novel roman yang sering aku dengar. Hanya saja, baru kali ini aku punya kesempatan untuk membaca karya Quinn.