Akar
“Life is all about how to control our minds, and how to make use of our limited knowledge.”—Star.
Supernova #2
By Dee Lestari
5 of 5 stars

Penerbit                      : Bentang Pustaka
Tebal halaman           : 308 halaman
Tahun terbit               : Desember 2014, Cetakan kelima
ISBN                           : 978-602-291-053-4


Finally, I understand WHY this series is incredible.

Di Bolivia, Gio mendapat kabar bahwa Diva hilang dalam sebuah ekspedisi sungai di pedalaman Amazon. Di Indonesia, perjalanan seorang anak yatim piatu bernama Bodhi dimulai.

Bodhi, yang dibesarkan di wihara oleh Guru Liong, akhirnya meninggalkan tempat ia dibesarkan dan bertualang ke Asia Tenggara. Di Bangkok, ia bertemu dengan pria eksentrik bernama Kell yang mengajarinya seni tato.

Setelah melalui petualangan yang berliku di berbagai negara, Bodhi akhirnya kembali ke Indonesia. Ia dipertemukan dengan tokoh punk karismatik bernama Bong. Sejak itu, Bodhi menjadi bagian dari komunitas punk dengan perannya sebagai seniman tato.

Sebuah surat misterius yang ditemukan secara tidak sengaja oleh Bodhi kembali membawanya ke gerbang petualangan baru.

REVIEW:
Niatku membaca ulang Akar ini karena aku sadar, aku belum memahami keseluruhan cerita Supernova Series. Banyak hal yang tidak aku ketahui di dalamnya. Mungkin faktor dulu aku menganggap series yang sulit dipahami, sehingga aku sama sekali tidak bisa menikmati proses membacanya. Ternyata, aku salah besar. Aku baru tahu kalau beberapa tokoh di series ini memiliki peran penting di series ke depannya. *Shame on me, right?

“Berhenti mencari maka kamu akan menemukan.”—Kell.


First impression:
Tekad membaca ulang membuatku lebih bersemangat membaca novel ini. Aku penasaran apa hubungan tokoh-tokoh di novel ini dengan novel lanjutannya. Apakah aku terlewat waktu pertama kali membacanya? Yang pasti, aku ingin membaca pelan-pelan sampai aku memahami keseluruhan cerita.

“Tugas saya menabur. Tugasmu berakar.”—Kell.

The Appearance:
Jujur, aku suka kavernya. Simbol tree of life=nya meskipun agak rancu karena berwarna merah, tetap membuat kaver dari novel ini menarik. Apalagi, ada gambar bangunan khas Thailand dan Kamboja yang tersemat bagian bawah. *kayaknya sih dua negara itu. Hehe. Secara keseluruhan, kaver Supernova series memang bikin penasaran. Kebetulan, aku belinya yang versi pocket. Jadi enak lah dibawa kemana-mana. Nggak ngabisin tempat.

“Tidakkah manusia itu lucu, Bodhi? Selama hidup mereka konstan mengeluh dan mengaduh, tapi begitu hidup ingin menarik diri, mereka tidak pernah rela.”—Kell.

The Summary:
Dalam novel ini hanya ada 3 keping. Terdiri dari Keping 35: Kabut Tak Tergenggam, Keping 36: Akar, dan Keping 37:  Selamat Menjadi: S.

Pada keping 35, diceritakan bahwa Diva menghilang. Gio, sebagai orang yang peduli pada Diva, berniat mencari Diva. Sayangnya, tidak ada petunjuk sama sekali akan Diva. Bahkan, banyak yang berkata bahwa sangat tidak mungkin Diva bisa bertahan.

Keping 36 beranjak ke kisah Bodhi dan petualangannya. Bodhi, seorang anak yang tidak tahu dari mana asal-usulnya. Dibesarkan di wihara oleh seorang biksu bernama Guru Liong. Suatu ketika, Guru Liong menyuruh Bodhi untuk pergi dari Wihara. Dari situlah perjalanan Bodhi dimulai. Tanpa sadar, perjalanan membawa Bodhi berkeliling Asia Tenggara. Mulai dari Kamboja, Vietnam, Thailand dan negara lainnya. Di negara-negara itulah Bodhi bertemu dengan Tristan, Star, Epona, dan juga Kell.

Salah satu tokoh paling unik dalam novel ini adalah Kell. Kell adalah sosok yang tidak bisa diperkirakan latar belakangnya. Tidak ada yang tahu bagaimana tubuhnya bisa memiliki 617 tato sekaligus. Kell lah yang menjadi tumpuan Bodhi. Dalam artian, Kell yang mengajari Bodhi bagaimana cara menjadi seorang tattooist. Satu hal yang diinginkan Kell, Kell ingin Bodhi yang memberikannya tato ke 618 di tubuhnya.

Keping 37 menceritakan kehidupan Bodhi setelah berkelana. Bodhi tergabung dengan komunitas yang dipimpin oleh Bong, seorang punk yang sangat dikagumi oleh komunitas tersebut. Di keping inilah, Bodhi menemukan surat yang secara tidak langsung ditujukan pada dirinya.

“Hidup ini relatif. Apa yang kamu pikir salah di sini bisa jadi sahih di tempat lain. Racun bisa jadi obat. Obat bisa jadi racun.”—Tristan.

The Point of view, plot, and setting.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini berubah-ubah. Untuk keping 35 dan 37, Dee menggunakan sudut pandang orang ketiga. Sedangkan untuk keping 36, Ia menggunakan sudut pandang orang pertama. Secara keseluruhan, sudut pandang yang berbeda ini tidak terlalu sulit diikuti. Meskipun, ketika masuk ke keping 37, agak kagok karena terbiasa dengan sudut pandang Bodhi.

Alur yang digunakan ternyata flashback. Iya. Aku baru sadar dan baru paham kalau kisah perjalanan Bodhi ini diceritakan kembali oleh Bodhi. Sumpah. Dulu waktu pertama kali aku baca, aku sama sekali nggak paham kalau ada flashback kayak gini.

Setting yang banyak digunakan pertama adalah Jakarta. Kemudian ada juga, Lawang--tempat wihara yang ditinggali Bodhi berada. Selain itu, ada pula Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Kota-kota yang disebutkan banyak. Aku nggak hafal. Yang aku ingat hanya Pailin. Haha.

The Opinion
Aku menyesal dulu tidak membaca series ini dengan baik. Dalam artian, aku nggak sadar kalau ada Ishtar di sini. Astaga. Iya. Ishtar yang muncul di Gelombang, ternyata muncul di Akar. Duh, saya jadi agak malu deh dulu bacanya nggak bener. Hiks. Dan aku baru tahu kalau Kell mati di series ini. Ini menjelaskan mengapa seharusnya aku kaget membaca nama Kell di Supernova selanjutnya. *Aku lupa yang mana.

Dalam Supernova ini, aku jadi sadar kalau seseorang yang punya tekad itu pasti bisa maju. Begitu pula dengan Bodhi. Bodhi, seorang manusia yang tak punya akta kelahiran atau dokumen resmi apapun, melakukan perjalanan melewati berbagai negara hanya demi satu tekad dan keyakinan.

“What do you do for a living?”

“Saya? I don’t know. I just live.” (Epona & Bodhi)

Mungkin, bahasa yang digunakan dalam novel ini memang berat. Bahkan kalau tidak dibaca dengan hati-hati, akan membingungkan. Akan tetapi, aku sadar, setiap novel ini pasti berhubungan. Dengan keyakinan tersebut, aku semangat untuk membaca keseluruhan sambil #MenungguInteligensiEmbunPagi yang akan muncul POnya kurang lebih 3 hari lagi.

Last Impression

Ketidaktahuan kadang lebih baik daripada kesedihan.

Terkadang, manusia tidak tahu tujuan hidupnya apa. Tapi, aku percaya bahwa kita hidup ya untuk hidup. Apa guna kita hidup, itulah yang harus kita cari.

Aku semakin jatuh cinta pada series ini dan berharap bisa menyelesaikan keseluruhan seriesnya. *Yang pasti ikutan PO Inteligensi Embun Pagi.

The Conclusion
Recommended, buat kamu yang ingin mempelajari kehidupan serta tekad dan keyakinan dalam hidupmu sendiri. Untuk kamu yang sedang mencari apa arti kehidupanmu.


Dreaming of You
(Memimpikanmu)
Aku bisa melindungimu dari apa pun kecuali diriku sendiri.”—Derek Craven.

The Gamblers #2
By Lisa Kleypas

4 of 5 stars

Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah                : Melody Violline
Tebal halaman            : 440 halaman
Tahun terbit               : April 2013
ISBN                           : 978-979-22-9443-9


He just don’t want to hurt her. He take every possibility to stay away from her.


Sara Fielding adalah wanita lugu yang juga penulis terkenal. Demi buku terbarunya, ia meninggalkan kenyamanan dan perlindungan tempat tinggalnya di desa untuk pergi ke London, memasuki dunia gelap kota itu. Tanpa sengaja, ia menyelamatkan pria tampan dan memesona yang merupakan pemilik rumah judi paling eksklusif di London, Derek Craven.


Derek mengizinkan Sara memasuki rumah judinya untuk mempelajari kehidupan di sana demi buku wanita itu. Di balik sikap yang lugu dan kehidupannya yang lurus, Sara menyimpan kekuatan dan daya tarik yang memesona. Hati Derek yang dibekukan oleh masa lalunya yang kelam pun luluh. Namun, tanpa diduga, seseorang dalam kehidupan Derek mengawasi mereka, dan berusaha menghancurkan mereka demi membalas dendam.

REVIEW:
Membaca Then Come You, otomatis aku mengenal sosok Derek Craven. Dengan segala pesona dan tingkah lakunya, aku cukup ingin tahu wanita seperti apa yang bisa menaklukkan Derek. Aku yakin kalau Derek bukanlah orang biasa. Ia pasti memiliki kriteria tersendiri atas wanita yang bisa meluluhkan hatinya.

“Istri? Ditempeli Craven-Craven kecil? Ya Tuhan, tidak.”—Derek Craven.


First impression:
Berhubung Dreaming of You ini merupakan series lanjutan dari Then Come You, aku tertarik begitu saja untuk membacanya. Alasan lainnya karena aku memang sudah berniat menghabiskan series Kleypas. Hem, meskipun aku tidak meminjam buku ketiganya. Kalimat yang cukup menarik dari sinopsis belakang buku adalah:

“Tanpa sengaja ia menyelamatkan pria tampan dan memesona yang merupakan pemilik rumah judi paling eksklusif di London, Derek Craven.”

Aku penasaran hal apa yang membahayakan Derek dan mengapa wanita lugu seperti Sara Fielding bisa menyelamatkan Derek.

The Appearance:
Cerita bergenre historical romance, khususnya yang mengambil tempat di London, sepertinya akan menjadi favoritku. Dari segi penampilan, cover dari novel karangan Lisa Kleypas ini cantik. Aku suka templatenya yang terkesan mewah dan berkelas. Sepertinya aku harus berterima kasih pada yang ngedesain sampulnya. *lihat keterangan, oh, namanya Marcel A.W. Cover novel Lisa Kleypas yang diterbitin sama Gramedia Pustaka Utama memang kelihatan paling menarik. Aku suka banget.

The Summary:
Sara Fielding merupakan penulis novel terkenal berjudul Mathilda. Novel itu berhasil sukses dan dibicarakan oleh hampir semua orang di London. Suatu ketika, Sara ingin menulis novel baru. Demi novel barunya itu, Sara harus melakukan riset tentang kehidupan gelap di London. Saat ia berada di daerah pemukiman kumuh, Sara secara tidak sengaja menyelamatkan seorang pria yang pada akhirnya memutar-balikkan hidupnya.

Derek Craven, seorang pemilik rumah judi paling eksklusif di seluruh Kota London. Ia memiliki pesona yang luar biasa bagi setiap wanita. Hubungan terakhirnya dengan Joyce, Lady Ashby, membuat dirinya cukup terancam. Joyce dengan segala kemampuannya, mencoba untuk melukai Derek. Ia ingin membalas dendam pada Derek yang meninggalkannya. Penyerangan  terhadap Derek itu lah yang dilihat Sara. Sejak mengenal Sara, dan sejak Derek mengizinkan Sara mengunjungi klubnya, Derek tahu kalau ia telah jatuh cinta pada Sara.

“Benarkah? Kalau begitu jangan bangun, malaikat. Aku ingin tinggal di mimpimu sejenak.”—Derek Craven.

Ketertarikan keduanya terlihat jelas. Hanya saja, Derek tidak ingin meminta Sara menjadi pendampingnya. Masa lalu Derek yang buruk membuat Derek tidak yakin Sara pantas memiliki dirinya. Sedangkan Sara, ia juga dihadapkan dengan hubungannya bersama Perry Kingswood. Berbagai hal dilalui mereka berdua dan pada akhirnya, mereka menyerah. Mereka tahu hati mereka berlabuh dimana.

“Ya, Sir. Tidak ada logika bagi cinta. Tidak ada orang yang bisa menjelaskan kenapa seorang wanita bisa mengoyak jantung pria dari dadanya, dan tidak pernah melepaskannya. Bagimu wanita itu Miss Fielding, kan?”—Worthy.

Dalam novel ini muncul beberapa tokoh yang menjadi pemanis dalam novel ini. Alex dan Lily Raiford—pasangan yang membuat iri seluruh penduduk London. Ivo Jenner, musuh bebuyutan Derek. Perry Kingswood—calon tunangan Sara. Dan beberapa tokoh lainnya.

The Point of view, plot, and setting.
Sudut pandang yang digunakan oleh Kleypas kali ini adalah sudut pandang orang ketiga. Meskipun begitu, sudut pandang ini lebih banyak menceritakan tentang Sara. Banyak sekali kejadian-kejadian yang menceritakan kehidupan Sara. Baik saat berada di London maupun di Greenwoods Corner. Terkadang, aku merasa cerita mengenai Derek kurang banyak. Heu L

“Apakah kau punya masalah dengan penglihatanmu, Mr. Craven? Atau dengan hatimu?”—Sara Fielding.

Alur yang digunakan adalah alur maju. Jarang sekali menyinggung masa lalu. Kebanyakan, masa lalu yang ada diceritakan melalui percakapan. Tidak terlalu banyak menurutku. Hanya sekilas saja pembahasan masa lalu, khususnya masa lalu Derek.

Sorce: pinterest.com
Berhubung cerita ini masih berhubungan dengan novel Then You Come, maka setting yang diambil adalah pada abad 19 di London. Aku tetap jatuh cinta dengan suasana London zaman dulu. Ahh, betapa menyenangkan sekali.

The Opinion
Yang aku suka dari novel ini adalah bagaimana Derek yang terkesan kasar dan semaunya sendiri bisa langsung takluk pada Sara. Ia bisa menjadi orang yang baik. Apalagi yang waktu Derek mengusahakan pria-pria yang memungkinkan untuk jadi calon suami Sara. Sumpah. Dia benar-benar punya pengendalian diri yang luar biasa.

“Aku ingin bersamamu. Apa pun yang terjadi.”—Sara Fielding.

Meskipun misteri dalam novel ini tidak sebanyak di Then Come You, aku cukup menikmati.

“Aku akan menanggung beban apa pun yang Tuhan pikir sanggup kupikul. Aku lebih kuat dari pada yang kau kira, Mr. Craven.”—Sara Fielding.

Last Impression

“Apa, Malaikat?"

“Dulu kau bilang kau tidak tahu seperti apa rasanya ‘bahagia’.”

“Ya, aku ingat,”

“Bagaimana sekarang?”

Bahagia itu ini. Di sini dan saat ini.”

(Derek dan Sara)

Aku senang melihat Derek dan Sara akhirnya bisa bersama tanpa gangguan. Tentunya, aku senang melihat Derek yang sudah bisa mengecap rasa bahagia.

The Conclusion
Recommended, kalau kamu mengaku hopeless romatic, you should read this novel. Nggak bakal nyesel deh.


Rabu, 27 Desember 2016
Then Come You
(Ketika Kau Datang)
The Gamblers #1

Sangat bijaksana jika dia mencari tahu lebih banyak mengenai Lily, menyelami masa lalunya sampai tidak terlalu membingungkan. Namun Alex tidak bijaksana, dia jatuh cinta, dan dia menginginkan Lily apa adanya. Seumur hidup Alex selalu bersikap hati-hati dan bertanggung-jawab. Sekali ini dia akan mengesampingkan logika, dan melakukan apa yang diingankan hatinya.”

By Lisa Kleypas
4 for 5 stars

Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah                : Harisa Permatasari
Tebal halaman           : 488 halaman
Tahun terbit               : Maret 2013
ISBN                           : 978-979-22-9358-6


Kleypas did it. She knows how to kill the story.

Lily Lawson adalah idola bagi pria kalangan atas di London. Dia cantik, pemberani, bahkan gemar berjudi dan berburu. Namun di balik semua itu, Lily menyimpan rahasia besar. Setelah bertahun-tahun disingkirkan oleh keluarganya, Lily kembali ke keluarganya untuk menyelamatkan adiknya, Penelope, dari rencana pernikahan tanpa cinta dengan Alex, Lord Raiford. Lily bertekad mempersatukan Penelope dengan pria lain yang merupakan cinta sejati adiknya.

Alex tak pernah benar-benar mencintai Penelope. Ia sudah menutup hatinya sejak kepergian Caroline-nya yang tercinta, bertahun-tahun lalu. Namun kini ia justru terpesona pada Lily yang keras kepala dan tak bisa memercayai pria. Ketika Penelope meninggalkan Alex, Lily harus membayar perbuatannya itu—dengan tubuh, jiwa, dan hatinya.


REVIEW:
Teringat Bow Street Runner, akhirnya aku memutuskan untuk mencomot novel ini menjadi novel bacaanku. Sejujurnya, aku yakin aku tidak akan kecewa akan cerita Lisa Kleypas. Dia benar-benar berbakat meramu dan mengeksekusi Then Come You dengan sangat cemerlang.


First impression:
Aku mengambil novel ini karena satu hal. Lisa Kleypas yang menulisnya. Mengingat series sebelumnya yang tidak mengecewakanku, aku rasa aku juga tidak akan kecewa dengan series gamblers. Melihat sinopsis di belakang buku. Aku cukup tertarik. Kata-kata yang cukup menggelitikku untuk mengambil novel ini tentunya kalimat yang terakhir.

“Ketika Penelope meninggalkan Alex, Lily harus membayar perbuatannya itu—dengan tubuh, jiwa, dan hatinya.”

Haha. Iya. Aku tahu aku emang penasaran dengan kisah roman yang seperti ini. Tentunya, karena aku sadar kalau Lisa Kleypas tidak akan hanya menyajikan roman belaka dalam novelnya. Pasti ada rahasia tersembunyi.

The Appearance:
Seperti buku-buku roman lainnya, tebal buku ini tidak membuatku mengeriut. Malah sudah tebriasa dengan tebal buku ini. Aku seperti tertarik untuk segera menyelesaikannya. 

Untuk desain cover, jujur saja aku suka templatenya. Dengan warna cokelat dan emas itu, membuat novel ini terlihat elegan dan mewah. Sangat mengesankan. Meskipun kalau boleh memilih, gambar kereta kuda beserta kusirnya itu bisa dihilangkan. Sumpah. Ganggu banget L

The Summary:
Wilhelmina Lawson atau yang lebih dikenal dengan Lily merupakan wanita yang dipuja di seluruh London. Ia memiliki pesona dan suka menjadi pusat perhatian semua orang. Lily terkesan sebagai wanita cuek dan tidak akan mau mencampuri urusan orang lain. Satu orang yang bisa mendekati Lily adalah Derek Craven. Pemilih rumah judi paling ekslusif di London.

Suatu hari, Lily pulang ke rumahnya dan menemukan sahabatnya, Zachary Stanford mengajukan permintaan tentang adik Lily, Penelope Lawson. Semua orang tahu kalau Zach dan Penelope saling mencintai. Sayangnya, Penelope terpaksa menerima perjodohan yang telah disepakati orang tuanya dengan Alex, Lord Raiford.

Melihat kesungguhan Zach, Lily pun memutuskan untuk turun tangan. Ia akan membantu Zach dan Lily bersatu. Berbagai hal mengiringi rencana Lily. Bisa dibilang tidak mudah. Lily bukanlah wanita yang bisa dibilang baik-baik. Selama beberapa tahun, Lily tidak dianggap oleh keluarganya. Sedikit kesulitan bagi Lily untuk masuk ke Raiford Park. Tapi, dengan kepandaiannya, Lily berhasil.

“Yah, takdir yang memilihkan keluarga kita, begitu kata orang.”—Lily.

Berbagai hal terjadi di Raiford Park. Rencana Lily memang tidak mudah dilakukan, tapi pada akhirnya, apa yang diingankan Lily terwujud. Sayangnya, ia tak menyadari kalau hal semudah itu terjadi karena perasaan Alex telah berubah terhadap dirinya. Sangat berubah.

The Point of view, plot, and setting.
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga. Meskipun begitu, sudut pandang Lily terasa kental di novel ini. Aku merasa menikmati membaca novel ini. Meskipun memakai sudut pandang orang ketiga, lantas tidak membuatku tidak menjiwai novel ini.

Alur yang digunakan adalah alur maju. Akan tetapi, di beberapa bagian menceritakan ingatan Lily di masa lalu. Maupun masa lalu Alex. Yaa, setidaknya berbagai potongan masa lalu itu sedikit membuatku mengerti ada yang tidak beres dengan kehidupan para tokoh di sini.

Setting yang diambil berlokasi di London pada tahun 1820. Jadi, aku, tetap seperti dulu, mengeriut saat membaca gelar bangsawan inggris yang banyak itu. Bagiku, setting ini lumayan membuatku jatuh cinta. Aku membayangkan kastil-kastil besar dengan puluhan pelayan. Aku bisa merasakan kemewahan yang tergambar di abad 19 itu.

Hadeuh. Mau cari pasangan abad 19 kok ya jadul semua. Nggak cocok :(

The Opinion
Sepertinya, aku memang menyukai genre historical romance. Roman yang disajikan Lisa Kleypas memang tidak biasa. Ada banyak sekali hal-hal yang disembunyikan oleh masing-masing tokoh. Hal ini membuatku terhanyut. Aku ingin segera membuka semua rahasia yang ada.

Romantisme antara Alex dan Lily bisa membuatku tersenyum sendiri. Mereka menjadi pasangan yang bikin ngiri dengan cara mereka sendiri. Aku suka bagaimana cara Alex melindungi Lily. Apalagi waktu Alex membantu Lily menyelesaikan masa lalunya. *seengaknya, meskipun dia adalah tipe pria pencemburu dan protektif, dia tidak berpikiran negatif saat Lily menceritakan masa lalunya.

Last Impression

“Aku benar-benar menelantarkanmu, ya?”“Tak Masalah.”“Itu masalah besar. Itu sama sekali bukan cara yang tepat untuk menunjukkan betapa besar cintaku untuk suamiku.”(Lily dan Alex)

Bisa dilihat bukan betapa romantisnya mereka? Aih. Tambah hopeless romantic aja ya aku. Heu.

The Conclusion
Recommended. Sangat direkomendasikan buat yang ingin membaca kisah roman yang nggak pure roman.


Selasa, 26 Januari 2016
Bumi
“Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban. Masa lalu, hari ini, masa depan.” –Miss selena.

By Tere Liye
5 for 5 stars

Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama
Tebal halaman           : 440 halaman
Tahun terbit               : Januari 2014
ISBN                            : 978-602-03-0112-9


This is not only about fantasy thingy. I found something interesting on it.


Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.


Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.

Buku pertama dari serial ‘BUMI’.

REVIEW:
Pertama kali aku tahu tentang Bumi Series adalah karena ketidaksengajaan. Iya. Aku baru tahu kalau series ini termasuk dalam genre fantasi setelah hampir satu tahun buku ini bertengger di rak toko buku. Heu. Untungnya, ada yang ngasih tahu aku kalau buku ini merupakan buku fantasi. Jujur, novel Tere Liye yang pernah kubaca itu cuma Bidadari-bidadari Surga. Sejak selesai membaca novel itu, aku belum memutuskan untuk membaca karya Tere Liye lainnya. *dan jujur aku langsung merasa berdosa karena itu.

First impression:
Melihat sinopsi di belakang buku, aku suka banget kata-kata “Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.” Aku langsung terketuk dan ingin segera menyelesaikan novel ini. kata-kata aku bisa menghilang membuatku penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan Raib. Apalagi namanya unik kan ya? Raib gitu loh.

raib/ra·ib/ v hilang; gaib (kbbi.web.id)

Nah, kan. Cocok banget kan sama kemampuan Ra.

The Appearance:
Melihat tebal buku yang 440 halaman, nggak sampai membuatku mengernyit malas. Font yang digunakan terasa pas. Nggak kecil amit-amit dan nggak sebesar gajah. Aku jadi enjoy bacanya. Untuk covernya sendiri, aku suka. Iya. Kayak menyimpan suatu hal misterius gitu itu tangannya. Heu. Yaa, meskipun aku mengharapkan desain yang lebih unyu dari ini.

The Summary:
Raib, atau yang biasa dipanggil Ra, adalah gadis biasa-biasa saja. Hanya seorang murid kelas sepuluh yang sangat menyayangi kedua orang tuanya. Akan tetapi, jauh di balik kenormalan Ra, Ra menyimpan misteri yang hanya ia ketahui sendiri. Ia bisa menghilang. Awalnya kupikir dia bisa menghilang itu maksudnya pindah tempat, tapi ternyata Ra bisa membuat dirinya tidak kasat mata.

Semua kisah ini berawal dari masalah yang dihadapi oleh Papa Ra di kantor. Sebuah musibah menimpa pabrik yang dikelola Papa Ra. Hal ini menyebabkan Ra sadar diri dan segera bersiap agar tidak merepotkan Papa Ra. Keterburu-buruan menyebabkan Ra lupa membawa buku PR matematikanya. Padahal, guru matematika Ra, Miss Selena bukanlah guru yang bisa menoleransi segala kesalahan. Jadilah Ra dihukum untuk keluar keluas. Tidak hanya Ra yang mendapat hukuman, salah seorang murid juga dihukum. Dia adalah Ali. Teman yang bagi Ra sangat menyebalkan. Selalu sok tahu dan kepo setengah mati. Kejadian waktu itu membuat segala hal berubah. Petualangan Ra, Ali dan juga Seli—sahabat Ra yang ternyata juga memiliki rahasia—dimulai sejak saat itu.

Sebenarnya, kurang tepat kalau aku bilang mereka bertualang bersama. Lebih tepatnya mereka sedang melarikan diri dari ancaman. Ancamannya apa? Semua ini berhubungan dengan konsep bahwa bumi ini tidaklah sederhana. Dunia ini ternyata bukan hanya satu dunia. Ada empat dunia paralel yang berjalan bersamaan. *dunia paralel mengingatkan aku pada Supernova. Heu.


Membaca keempat dunia yang dipaparkan Tere Liye sama sekali tidak membuatku melipat dahi. Aku mengerti dan tidak merasa kebingungan saat membacanya. In my humble opinion, ternyata novel fantasi kali ini tidak membuat pembacanya bingung setengah mati berkhayal dan berimajinasi. Aku suka. Damn, really love it.

The Point of view, plot, and setting.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama. Di sini, Ra lah yang menjadi tokoh utama. Melalui Ra, aku bisa memahami segala hal tentang empat dunia. Aku serasa menjadi sosok Ra dalam novel ini. Begitu terhanyut dan menyenangkan. Aku senang sekali bisa menikmati. Aku bahkan beranggapan novel ini telah sedikit membangkitkan kecepatan membacaku.

Alur yang digunakan merupakan alur maju. Sempat di beberapa bagian disinggung kisah-kisah masa lalu. Maupun tentang ingatan Ra di waktu kecil. Jadi, jujur saja alur novel ini mengalir begitu saja seperti air. Nggak bosan sama sekali dan bisa jatuh hati begitu cepat dengan alur ceritanya. Seolah-olah memaksa keseluruhan saraf untuk cepat-cepat menyelesaikan novel ini.

Latar yang digunakan adalah sisi lain dari dunia Tanah. Dunia yang ditinggali oleh Klan Bulan. Sedangkan waktu yang digunakan, tetap di waktu sekarang. Seenggaknya itu yang aku pahami dari setting novel ini. Aku jadi membayangkan alat transportasi yang digambarkan. Kapsul-kapsul itu pasti luar biasa cara buatnya. Hemm. Mungkin kalau beneran ada, kereta cepat Bandung-Jakarta akan langusng dibatalkan proyeknya.

The Opinion
Aku bahagia dan aku mau membaca seri kedua, Bulan.

Aku terpincut saat membaca novel ini. Aku benar-benar terhanyut dan aku tidak menyesal saat membaca novel ini. Bumi merupakan novel fantasi yang tidak membuatku merasa membaca novel fantasi. Aku bisa membayangkan keempat dunia itu lokasinya seperti apa. Untuk kekuatan-kekuatan yang dimiliki Ra maupun Seli, bahkan Ali—di bagian terakhir, memang terkesan seperti kekuatan di serial misteri dua dunia. Tapi, aku tidak terganggu karena penjelasan Tere Liye sangat jelas tentang hal ini. Aku tidak merasa ada yang ganjil. Atau ada? Haha. Sepertinya ada. Tapi aku lupa. Astaga.

Last Impression

“Siapa pun yang memenangkan pertempuran, maka dialah yang menulis catatan sejarah.”

Membaca kalimat ini aku jadi sedikit terusik. Benar sekali perkataan ini. Siapa pun yang memenangkan petempuran, akan mendapatkan kekuasaan yang tak terhingga. Tidak heran bila banyak catatan sejarah yang tidak terungkap. Bahkan cenderung dibelokkan.

Aku belajar satu hal penting dari novel ini. Aku diingatkan bahwa belum tentu sejarah yang ada di dunia ini, tentang apa pun, itu benar. Banyak faktor yang bisa membelokkannya. Layaknya sejarah Klan Bulan yang dituturkan dalam novel ini.

The Conclusion
Highly recommended. Demi apa pun nggak akan nyesel kalau kamu suka sama cerita fantasi yang nggak bikin ngeriputin dahi. J


A Walk to Remember
(Kan Ku Kenang Selalu)

“Aku tidak bisa menyerahkan Jamie sama seperti aku tidak bisa menyerahkan hatiku. Tapi yang dapat kulakukan adalah membiarkan seseorang ikut menikmati kebahagiaan yang selalu diberikan Jamie kepadaku. Semoga berkat Tuhan bersama kalian berdua.”—Hegbert Sullivan
By Nicholas Spark

4.5 for 5 stars

Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah                : Kathleen S. W.
Tebal halaman           : 256 halaman
Tahun terbit               : 2002
ISBN                           : 9796867567

That statement is real. He loves her till deaths do them apart.



Sewaktu berusia tujuh belas tahun, hidup Landon Carter berubah selamanya. Dan semua karena Jamie Sullivan…


Jika cinta bisa memilih, Landon tentu tidak akan memilih untuk jatuh cinta pada Jamie. Gadis yang selalu membawa Alkitab ke sekolah, menyelamatkan binatang yang terluka, menjadi relawan di panti asuhan... gadis yang suci dan memiliki hati bak malaikat. Tak ada yang pernah mengajak Jamie kencan, dan Landon pun tidak pernah bermimpi untuk berkencan dengannya.

Sampai takdir menentukan lain... dan mengubah hidup Landon selama-lamanya.

REVIEW:
Membaca novel ini menyadarkanku bahwa sepertinya novel inilah yang pertama kali membawakan tema kematian yang memisahkan cinta sejati. Aku benar-benar menangis saat membaca novel ini dan aku menyesal baru membacanya sekarang.

Landon Cartor. Seorang pemuda yang bisa dikatakan memiliki segalanya. Ia berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya seorang anggota kongres. Ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai ketua organisasi siswa. Pada waktu Homecoming, Landon yang sedang tidak punya pasangan, berusaha mencari dan mengira-ngira siapa yang bisa ia jadikan pasangannya untuk datang ke Homecoming. Pilihannya jatuh pada Jamie Sullivan. Tanpa sadar, sejak saat itu Landon terikat sepenuhnya dengan Jamie.

Jamie Sullivan. Seorang gadis yang bisa dikatakan malaikat. Ia memiliki hati yang baik dan selalu ramah ke semua orang. Ia juga senang membantu orang lain tanpa pamrih. Jamie dikenal sebagai orang yang sangat taat kepada agama. Kemana-mana ia selalu membawa Alkitab. Tanpa disangka, Jamie yang polos bisa mengubah kehidupan Landon Carter selamanya.

Satu kata. Menyentuh. Ya. Setelah selesai membaca novel ini aku terbawa suasananya. Novel ini begitu menyentuh. Aku bisa merasakan kesedihan Landon saat tahu bagaimana keadaan Jamie sebenarnya. Sedih? Sangat.

Cerita ini berawal dari kenangan Landon Carter pada umur 57 tahun. Ia mengingat tentang dirinya waktu umur 17 tahun. Kenangannya waktu ia masih di sekolah menengah dan bertemu dengan Jamie.

Aku suka banget sama kisah Landon-Jamie. Meskipun aku agak kecewa karena ini pertama kalinya aku merasa filmnya lebih bagus dan lebih bikin nangis dari pada novelnya. :” Mungkin karena filmnya tidak terkesan ada plot hole gitu. Nggak tahu juga sih. Tapi, aku tetep suka novelnya.

Secara sadar, aku tahu banget kalo A Walk to Remember ini adalah salah satu kisah yang digandrungi dan dicintai semua orang. Iya lah. Yang nulis Nicholas Spark pula. Aku agak nyesel sih kenapa aku baru baca sekarang. Bukannya dari dulu aja. Bahkan aku menunda-nunda dulu sampai akhirnya baca. Hemm. Yang pasti, aku sangat bahagia bisa menyelesaikan novel ini.

Kesimpulannya, aku bakal nyari novel Nicholas Spark yang lainnya. Ya. Aku bakal nyari dan baca biar nggak nyesel lagi. Heu.