The Chronicles of Audy: 4R by Orizuka | Book Review

The Chronicles of Audy: 4R
"Rex, kamu..., pernah jatuh cinta? Kalau belum, jangan deh. Karena rasanya..." --Audy Nagisa

By Orizuka

4 for 5 stars
Source: here
Penyunting                              : Tia Widiana
Desainer Kaver dan Ilustrator : Bambang 'Bambi' Gunawan
Proofreader                              : Yuli Yono
Penerbit                                   : Penerbit Haru
Tahun Terbit                            : 2016, cetakan keenam
Jumlah Halaman                      : 320 halaman
ISBN                                        : 9786027742215
Harga                                       : Rp56.000,- di TB. Gramedia Depok.


Hai. Namaku Audy. Umurku 22 tahun.

Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai kedua orangtuaku jatuh bangkrut karena ditipu.

Aku hanya tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku. Selangkah lagi!

Tapi kedua orangtuaku rupanya tega merusak momen itu. Jadi sekarang, di sinilah aku berada. Di rumah aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya: Regan, Romeo, Rex dan Rafael.

Aku, yang awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter, dijebak oleh kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu!

Terdengar klise?
Mungkin, bagimu. Bagiku? Musibah!
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang mendadak jadi ribet. Kronik dari seorang Audy.



***

The Chronicles of Audy merupakan series novel dari Orizuka yang membuatku penasaran setengah mati. Hypenya yang tinggi, membuatku benar-benar ingin tahu apa saja yang ingin diceritakan Orizuka di series ini. Bermula dari keputusan impulsifku--kalau nggak impulsif biasanya malah nggak bakal beli--akhirnya aku mencomot Audy 4R sebagai bacaanku. Tanpa pikir panjang, aku langsung membaca novel ini sesampainya aku di kosan.
Aku memang bodoh, kebodohan ternyata menurun secara genetik, jadi kenapa??
Bermula dari kisah Audy, seorang mahasiswi Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada, yang terancam menjadi tuna wisma dan tidak bisa melanjutkan kuliah--yang omong-omong tinggal skripsi saja. Semua ini berawal dari usaha orang tuanya untuk mengikuti investasi bodong--what's this? Heu :3. Kerugian yang dialami membuat Audy benar-benar tidak punya uang dan terpaksa harus mencari pekerjaan kalau ia tak ingin kembali ke kampung halamannya,

Bermodalkan skill seadanya, Audy mencari pekerjaan dari koran. Tanpa sadar, matanya tertuju pada satu lowongan pekerjaan untuk menajdi babysitter. Mengetahui lokasi kosannya tak jauh dari rumah si pemasang iklan, Audy pun bertekad harus bisa mendapatkan pekerjaan ini.

Apa yang dihadapi Audy ternyata membuat Audy syok. Rumah yang ia datangi seperti tak terawat. Ilalang setinggi dirinya tumbuh subur di pekarang. Seolah-olah, rumah itu tidak berpenghuni. Akan tetapi, karena terbius oleh pesona sang pemilik rumah. Audy terjebak kontrak dan terpaksa menjadi babysitter garis miring pembantu di rumah itu. Rumah yang memiliki julukan Rumah 4R.
Barulah aku menyadari beberapa hal. Kalau aku adalah objek penipuan dan penindasan dari sosok intelektual nan ganteng bernama Regan.
Di dalam rumah tak terawat itu, tinggal empat saudara yang sudah tidak memiliki orang tua. Anak pertama, Regan, merupakan seorang pengacara. Dengan pesona mautnya, Audy malah terjebak dan mengiyakan saja kontrak yang ditawarkan oleh Regan. Anak kedua, Romeo. Menurut Audy, Romeo merupakan anak yang paling tidak berguna. Setiap hari pekerjaannya hanyalah main game dan bisa dibilang memiliki bakat untuk mempengaruhi tingkah laku adiknya yang paling kecil. Anak ketiga, Rex. Si genius yang sinis dan tidak suka bersosialisasi. Sikapnya begitu dingin dan antipati. Selalu mengomentari semua hal yang dilakukan Audy. Terakhir, Rafael. Anak terakhir yang umurnya belum genap lima tahun tapi sudah memiliki pemikiran jauh lebih dewasa dari seharusnya.
"Mulai sekarang, aku akan nambahin satu lagi tipe cewek ke dalam kamusku.""Oh ya? Aku tipe cewek apa?""Absurd."
Audy yang memang tidak memiliki tempat bernaung, akhirnya tinggal dengan 4R dan berusaha untuk menjadi bagian dari keluarga itu. Sahabatnya, Missy, sempat memprotes keputusan Audy. Tapi, memangnya Audy punya pilihan? Tinggal di rumah itu, nyatanya malah membuat Audy terseret ke permasalahan keluarga 4R. Apakah Audy bisa bertahan? Apalagi, orang tua Audy marah besar saat tahu Audy tinggal bersama empat cowok dalam satu rumah.

Source: here, edited by me
Membaca novel ini membuatku tertawa. Demi apapun. Sebenarnya, di awal aku sempat sebal dengan Audy. Kesannya kok menjatuhkan orang tua banget--tapi aku ikut stres sih kalau dihadapkan di situasi yang demikian. Tapi, setelah terus membaca, yang ada aku malah tertawa sepuas-puasnya dengan tingkah laku Audy dan 4R. Duh. Ada pula yang kayak gini. Kocak banget. Setelah baca novel ini, aku kayak merasa, yeah, family can be found anywhere. Not only your true family that you will have.

Dari segi kaver, aku suka. Konsepnya yang sederhana dan ilustrasi Audynya lucu banget. Cantik dan ciamik lah kavernya. Apalagi, bahannya juga keras--nggak mudah terlipat pastinya. Aku suka dan puas. Font yang digunakan pun lumayan. Meskipun besar-besar, tidak mengurangi kenyamanan saat membaca.

Ahh, berhubung aku punya latar belakang yang sama dengan Audy, aku sedikit heran. Dikatakan kalau Audy harus menyelesaikan mata kuliah Pengantar Ilmu Hubungan Internasional sebelum bisa mendaftar skripsi. Menurutku ini agak aneh. Karena, kuliah pengantar seharusnya merupakan mata kuliah prasyarat untuk kuliah-kuliah selanjutnya. Contohnya di kampusku, aku harus mengambil mata kuliah Pengantar Ilmu Hubungan Internasional di semester 2. Bila lulus, baru aku bisa mengambil mata kuliah Teori Hubungan Internasional I di semester 3. Kalau lulus lagi, di semester 4 baru bisa mengambil mata kuliah Teori Hubungan Internasional II. Setelah itu, di semester 5 baru bisa mengambil mata kuliah Metode Penelitian Hubungan Internasional. 

Jadi, menurutku agak tidak logis kalau Audy yang mau skripsi malah baru menyelesaikan kuliah pengantar. Akan lebih logis kalau Audy tidak lulus mata kuliah metode penelitian di tahun ketiga. Tapi mungkin beda universitas beda aturan. Who knows?

Dari semua karakter yang ada, entah kenapa aku suka dengan Rex. Nggak ada alasan khusus sebenarnya. Cuma, cara dia menyayangi Rafael itu bikin hati tersentu :" In my humble opinion.

Selain semua huru-hara soal kuliah Audy, aku merasa puas dengan membaca novel ini. Novel yang manis dengan keluarga yang juga manis.

4 rasa manis untuk keluarga 4R yang bikin tersentuh.


Be First to Post Comment !
Post a Comment